KEPRAKTISAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN REAL WORLD PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
Keywords:
model pembelajaran, real world problem solving, kepraktisanAbstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan (1) praktis tidaknya penerapan model pembelajaran real world problem solving dalam pembelajaran fisika; (2) tingkat kepraktisan model real world problem solving dalam penerapannya pada proses pembelajaran fisika. Penelitian ini menggunakan 6 langkah pada model pembelajaran problem solving dengan real world problem sebagi alternatif pemecahan masalah. Uji coba dilaksanakan pada kelas X materi suhu dan kalor. Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling sehingga diperoleh satu kelas eksperimen yang terdiri dari 34 siswa.Pada saat pembelajaran berlangsung, dilakukan observasi keterlaksanaan setiap fase model pembelajaranreal world problem solving. Berdasarkan hasil implementasi model pembelajaran dapat diketahui bahwa (1) real world problem solvingpraktis diterapkan dalam pembelajaran fisika (2) real world problem solvingmemiliki tingkat kepraktisan yang sangat baik dalam penerapannya pada proses pembelajaran fisika di SMA.
References
Alman, A. A. (2010). Misconception of heat and temperature among physics students.Procedia Social and Behavioral Sciences, 12, 600–614.
Anggareni, W., Ristiati, P., & Widiyanti, M. (2013). Implementasi strategi pembelajaran inkuiri terhadap kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep IPA siswa SMP. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 3, 1-11.
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Aneka Cipta.
Baum, E. J. (2013). Augmenting guided-inquiry learning with a blended classroom approach. Journal of College Science Teaching, 42, 27-33.
Bokar, A.J. (2013). Solving and reflecting on real-world problems: Their influences on mathematical literacy and engagement in the eight mathematical practices. Tesis master, tidakditerbitkan, University of Ohio, USA.
Bossé, M.J. & Faulconer, J. (2008). Learning and assessing mathematics through reading and writing. School Science and Mathematics, 108(1), 8-19.
Dasna, I W., Laksana, D.N.L., & Sudhata, I G.W. (2015). Desain dan Model Pembelajaran Inovatif dan Interaktif. Jakarta: Universitas Terbuka Press.
Depdiknas. (2006). Peraturan Pemerintah RI Nomor 22, Tahun 2006, tentang Standar Isi.
Dinatha, N.M. (2017). Kesulitan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran IPA Terpadu. Jurnal Pendidikan Dasar Nusantara. 2 (2): 214-223
Docktor, J. L., & Mestre, J. P. (2014). Synthesis of discipline-based education research in physics.Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 10, 1-58.
Ganina, S., & Voolaid, H. (2009). the influence of problem solving on studying effectiveness in physics. Natural And Exact Sciences, Estonian National Defence College And Physics Didactics Of School Physics Centre, Tartu University, 80-92.
Gok, T. (2010). The general assessment of problem solving processes and metacognition in physics education.Eurasian Journal of Physics and Chemistry Education. 2(2):110-122.
Gulo, W. (2008). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Grasindo.
Jonan, H. (2012). PengaruhSearch, Solve, Create, and Share (SSCS) ProblemSolvinguntukMeningkatkanKemampuanMahasiswadalamMerumuskandanMemilihKriteriaPemecahanMasalahpadaKonsepListrikDinamis. Jurnal Exacta, Vol. X, 140-142.
Laksana, D.N L. (2017). The Effectiveness of Inquiry Based Learning for Natural Science Learning in Elementary School. Journal of Education Technology, 1(1), 1-5.
Metallidou, P. (2009). Pre-service and In-Service Teachers’ Metacognitive Knowledge about Problem-Solving Strategies. Teaching and Teacher Education, 25, 76-82.
Nchunga, A., &Kira, E. (2016).Inclusion of Real Life Materials in Teaching Physics Concepts: Students’ Experiences and Perceptions. International Journal of English and Education, 5, 1-14.
Nieveen, N.(1999).Design Approaches and Tools in Education and Training. Dodrecht: Kluwer Academic Publisher.
