PENGEMBANGAN BAHAN AJAR ELEKTRONIK BERBASIS BUDAYA LOKAL NGADA UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA SEKOLAH DASAR
Keywords:
Bahan ajar elektronik, Multimedia, Budaya lokal, TematikAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menghasilkan bahan ajar elektronik multimedia berbasis budaya lokal Ngada pada tema daerah tempat tinggalku yang sesuai dengan karakteristik siswa Sekolah Dasar kelas IV di Kabupaten Ngada, (2) mengetahui kualitas hasil uji coba produk pengembangan bahan ajar elektronik multimedia berbasis budaya lokal Ngada pada tema daerah tempat tinggalku untuk siswa Sekolah Dasar kelas IV di Kabupaten Ngada. Bahan ajar elektronik multimedia berbasis budaya lokal Ngada ini dikembangkan menggunakan model ADDIE. Model ADDIE terdiri atas lima langkah, yaitu: (1) analyze, (2) design, (3) development, (4) implementation, dan (5) evaluation. Hasil penelitian pengembangan bahan ajar elektronik multimedia berbasis budaya lokal Ngada berdasarkan hasil uji coba ahli dan siswa sebagai pengguna produk adalah sebagai berikut. (1) Uji coba ahli bahasa ada pada kategori sangat baik dan skor tertinggi ada pada aspek pemilihan bentuk huruf yang digunakan, (2) Uji coba ahli konten/materi ada pada kategori sangat baik dan skor tertinggi ada pada aspek kegiatan/tugas siswa, (3) Uji coba ahli desain pembelajaran ada pada kategori sangat baik dan skor tertinggi ada pada aspek ketepatan layout pengetikan dan aspek kejelasan urutan penyajian materi, (4) Uji coba ahli multimedia ada pada kategori sangat baik dan skor tertinggi ada pada aspek gambar/ilustrasi dan pengoperasian, (5) Uji coba siswa sebagai calon pengguna produk ada pada kategori sangat baik dan skor tertinggi ada pada aspek kemenarikan tampilan bahan ajar elektronik secara keseluruhan. Berdasarkan hasil uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar elektronik yang telah dikembangkan ini layak digunakan oleh siswa Sekolah Dasar kelas IV di Kabupaten Ngada.
References
Abdillah, A.N. (2010). Konsep bahan ajar elektronik dan ciri/karakteristik bahan ajar elektronik.
Ajawaila. (2005). Dinamika budaya orang maluku: maluku menyambut masa depan.https://www.google.com/search?q=Ajawaila+tentang+budaya+lokal&oq=chrome..69i57.23803j0j4&client=ms-unknown&sourceid=mobile=UTF. Diakses tanggal 19 Februari 2019.
Anglada, D. (2007). An introduction to instructional design: utilizing a basic design model. http://www.pace.sdu/ctlt/newsletter. Diakses tanggal 20 Februari 2019.
Belawati, Tian. (2006). Pengembangan bahan ajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hakim, I.N. (2014). Pembelajaran tematik-integratif di SD/MI dalam kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hamdani. (2011). Strategi belajar mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hartono. (2011). Pendidikan integratif. Purwokerto: STAIN Press.
Lawe, Y.U. (2017). Penerapan model contextual teaching and learning untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar ipa pada siswa kelas IV SDI olaewa kecamatan boawae kabupaten nagekeo. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 4(1), 67-77.
Lawe, Y.U, & Meo, M.I.K. (2018). Pengembangan perangkat pembelajaran IPA kelas IV berbasis nature of science dengan model dick and carey. Jurnal Ilmiah Pendidikan Citra Bakti, 5(2), 26-35.
Lestari, I. (2013). Pengembangan bahan ajar berbasis kompetensi. Padang: Akedemia Permata.
Muga, W., & Laksana D.N.L. (2017). Pengembangan bahan ajar elektronik berbasis model problem based learning dengan menggunakan model dick and carey. Journal of Education Technology, 1(4), 260-264.
Mulyasa, H.E. (2015). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Riwu, I.U., Laksana, D.N.L, & Dhiu, K.D. (2018). Pengembangan bahan ajar elektronik bermuatan multimedia pada tema peduli terhadap makhluk hidup untuk siswa sekolah dasar kelas IV di kabupaten ngada. Journal of Education Technology, 2(2), 56-64.
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003. (2012). Sistem pendidikan nasional. bandung: Citra Umbara.
Poewardarminta. (2008). Model pembelajaran tematik kelas awal sekolah dasar. Jakarta: Puskurbalitbang.
Prastowo, A. (2013). Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta: Driva Pres.