PENGARUH LATIHAN SQUAT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI LOMPAT HEADING PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA ESKTRAKURIKULER SMA NEGERI 4 BORONG

Sebastianus Melong1, Bernabas Wani2,Ferdinandus Samri3

1 )Mahasiswa Program Studi PJKR,   2,3) Dosen Program Studi PJKR

Program Studi PJKR, STKIP Citra Bakti

smelong@gmail.com

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan squat terhadap daya ledak otot tungkai lompat heading permainan sepakbola pada siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Borong. Penelitian ini menggunakan rancangan non equivalent control group design. Penelitian ini dilaksanakan  di SMA Negeri 4 Borong dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang yang kemudian dikategorikan kedalam 2 kelompok yaitu 15 kelompok control dan 15 lagi kelompok eksperimen yang diambil secara random sampling. Data dikumpulkan dengan tes tindakan, kemudian data yang terkumpul dianalisis gain skor ternormalisasi dengan teknik t-tes. Berdasarkan analisis data uji t diperoleh t hitung = 14,6934678 dan t tabel untuk db = 15 + 15 – 2 = 28 pada taraf signifikansi 5% (α = 0.05) = 2,0484. Karena t tabel 2.0484 lebih kecil dari t hitung 14,6934678, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti ada perbedaan yang signifikan Daya Ledak Otot Tungkai lompat heading permainan sepakbola antara kelompok eksperimen dan kelompok control. Berdasarkan nilai rata-rata gain score yang diperoleh menunjukan bahwa Daya Ledak Otot Tungkai lompat heading permainan sepakbola antara kelompok eksperimen lebih baik dari pada kelompok control (= 0.61289>= 0.085049648). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kesimpulannya bahwa Latihan Squat Sangat Berpengaruh Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai lompat heading permainan sepakbola Siswa Esktrakurikuler  SMA Negeri 4 Borong Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur

Kata Kunci : Sepakbola, Latihan Squat, Heading.

 

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the efect of squt training on explosive muscle limb power heading soccer game on students extracurriculer SMA Negeri 4 Borong. This research uses design non equivalent control group. This research implemented in state high school 4 Borong with a total sample 30 people then categorized into two groups of 15 control groups and 15 experimental groups taken in random sampling. Data were collected by action test, then the collected data were analyzed gain score normalized by technique t-test. Based on the analysis of t test data obtained t arithmetic = 14,6934678 and t table for db= 15+15-2=28 at the level of significance 5% (α = 0.05) = 2,0484. Because t table 2.0484 is smaller then t arithmetic 14,6934678, then H0 is rejected and H1 accepted. This means there a significant difference in explosive muscle limb power jumping football game play between the experimental group and the control group.based on the average rating gain score obtained shows that the power of muscle limb muscle jump heading football game between the experimental group is better then the control group (= 0.61289>= 0.085049648). Thus it can be concluded that there was a significant difference between the experimental group and the control group. The conclusion that the squat exercise is very influential on the explosive muscle power of the limbs heading football game Students Extracurricular Public Sma 4 Borong, Borong District, Eastern Manggarai District.

KeyWords: Football, Training Squat, Heading.

 

 

 

 

PENDAHULUAN

Saat ini olahraga sepakbola telah menjadi salah satu olahraga yang populer dan banyak orang hampir diseluruh belahan dunia. Mulai dari kalangan anak kecil sampai orang tua, lapisan masyarakat yang ada dikota bahkan didesa sekalipun sangat menyukai olahraga ini. Disamping itu permainan sepakbola merupakan olahraga yang murah meriah karena dapat dilakukan dengan sarana prasarana yang sederhana. Sepakbola merupakan permainan kelompok, seperti yang dikemukakan oleh Sucipto (2000:7) bahwa: Sepakbola merupakan permainan beregu, masing‑masing regu terdiri dari sebelas pemain, dan salah satunya penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukuman.

Sudrajat (1991:24) dalam Satriya, dkk. (2010:52) menjelaskan bahwa: Teknik dasar adalah merupakan keterampilan‑keterampilan pokok yang harus dikuasai untuk dapat berprestasi tinggi‟. Maka dari itu untuk bermain sepakbola dengan baik, pemain perlu dibekali dengan teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.

Untuk dapat meningkatkan kemampuan secara fisik maupun teknik dilakukan suatu latihan yang didasarkan pada beberapa prinsip latihan. Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis, kontinyu dimana beban dan intensitas latihan makin hari makin bertambah, yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh. Mulyono (dalam Budhiartha,2010:18). Pelatihan terdiri dari beberapa pengertian:  pengertian yang berasal dari kata practic, adalah aktivitas untuk meningkatkan keterampilan.

Squat  adalah salah satu gerakan yang dapat membakar kalori dengan cepat serta membentuk tubuh, untuk meningkatkan kadar testosteron adalah bentuk intensitas latihan yang digunakan oleh atlet yang ingin membangun kekuatan daya ledak, kecepatan, dan untuk mendapatkan massa otot yang kuat.Kemampuan squat tersebut berhubungan dengan daya ledak otot tungkai atau power tungkai pada saat melakukan tolakan. Peningkatan power tungkai yang menghasilkan lompat  yang baik merupakan gerakan yang komplit didukung oleh beberapa aspek pendukung lainnya yang saling berkaitan yaitu fleksibilitas komponen sendi, kekuatan tendon otot, keseimbangan kerja otot, fleksibilitas otot serta ketahanan otot.

Salah satu yang menjadi peranan penting dalam membentuk individu yang mempunyai spirit yang kuat adalah daya ledak otot tungkai. Karena setiap teknik  permainan  harus mempunyai daya ledak otot tungkai yang kuat untuk pertahanan maupun penyerangan didalam bermain ,. Untuk memperoleh prestasi yang bagus dalam olahraga,  diperlukan daya ledak otot tungkai yang kuat menurut Radcliffe & farentino (2002:16).

Dalam hal ini membahas tentang daya ledak otot tungkai, karena kekuatan otot tungkai sangat berpengaruh sekali terhadap pencapaian prestasi.Untuk memperoleh daya ledak otot yang besar diperlukan latihan yang sistematis dan terprogram. Dan latihan untuk membentuk power otot tungkai sangat banyak, sehingga kita bisa memilih salah satu metode latihan yang menghasilkan daya ledak otot tungkai. Pada fase umum kekuatan maksimum sering digunakan metode untuk melatih adalah maximum load method (isotonik), isometrik method, isokineti method dan eccentric method saat ini yang sering digunakan adalah metode Latihan squat. Cabang olahraga yang membutuhkan daya ledak otot tungkai seperti cabang olahraga bela diri, basket, bolavoli, sepakbola dan lain sebagainya, yang  memerlukan variasi latihan untuk melatih, menguatkan daya ledak otot tungkai.  Latihan untuk menguatkan otot tungkai harus divariasi karena banyak jenis latihan yang dapat menguatkan otot tungkai. Dengan demikian latihan untuk menguatkan otot tungkai sudah dikemas dengan bentuk latihan bervariasi yang disebut latihan  squat. Metode tersebut mempunyai banyak jenis latihan diantaranya Depth jump bounding, droop jump.

Untuk itu, jenis latihan yang digunakan dalam meningkatkan power tungkai haruslah bentuk latihan yang mengarah pada pembentukan kekuatan otot tungkai yakni otot quadricep sebagai pemegang peranan penting. Salah satu bentuk latihan untuk meningkatkan kemampuan otot quadricep  dan otot tungkai lainnya adalah melalui latihan plyometrik.  Chu menyatakan bahwa “pelatihan plyometrik adalah pelatihan yang memungkinkan otot untuk mencapai kekuatan maksimal dalam waktu yang sesingkat mungkin. Metode pelatihan plyometrik ini sangat efektif untuk meningkatkan daya ledak, pelatihan plyometrik yang dapat meningkatkan daya ledak anggota gerak bagian bawah diantaranya dapat dilakukan dengan teknik latihan lompat melambung, berjingkat-jingkat, melompat-meloncat, dan  memantul.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama ini, masih banyak Siswa Ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Borong, Kecamatan Borong, KabupatenManggarai Timur kurang  menguasai teknik-teknik dasar, Dalam masalah ini salah satu yang menjadi peranan penting dalam membentuk individu yang mempunyai spirit yang kuat adalah daya ledak otot tungkai. Karena setiap teknik permainan  harus mempunyai daya ledak otot tungkai yang kuat untuk pertahanan maupun penyerangan didalam bermain. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kelemahan itu terjadi salah satunya yaitu perencanaan program latihan pada siswa SMA Negeri 4 Borong tidak terprogram dengan baik, dimana  perencanaan program latihan tersebut disesuaikan pada saat proses pembelajaran sesuai jadwal di sekolah.  Akibatnya masih banyak siswa yang belum memiliki kemampuan daya ledak otot tungkai dalam melakukan olahraga sepakbola cabang lompat heading secara maksimal.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai titik maksimal prestasi lompat heading dapat diperlukan latihan. Latihan adalah proses kerja yang dilakukan secara sistematis, kontinyu dimana beban dan intensitas latihan makin hari makin bertambah, yang pada akhirnya memberikan rangsangan secara menyeluruh terhadap tubuh. Latihan bertujuan meningkatkan atau mempertahankan kualitas fungsi tubuh yang meliputi kualitas daya tahan,  paru-paru, jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.  peranan penting dalam membentuk individu yang mempunyai spirit yang kuat adalah daya ledak otot  tungkai, membutuhkan daya ledak otot tungkai yang kuat untuk menunjang, meningkatkan, kemampun teknik tersebut.

Dari latar belakang tersebut, maka permasalahan yang timbul adalah : Apakah ada pengaruh  antara  latihan squat terhadap daya ledak otot tungki lompat heading permainan sepakbola siswa Esktrakurikuler SMA Negeri4 Borong, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur?

Dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan squat terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Lompat heading permainan sepakbola  Siswa Ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Borong”. Kecamatan Borong,  Kabupaten Manggarai Timur.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Borong, Kec. Borong, Kab. Manggarai Timur, Jenis penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah Non Equivalent Control Group Pretest-Posttes Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Borong,  Kabupaten Manggarai Timur. Sampel penelitian ini adalah Teknik sampling yang digunakan untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah random sampling terhadap kelas dengan menggunakan teknik undian. Besarnya anggota sampel penelitian adalah sesuai dengan banyaknya siswa yang ada pada kedua kelas tersebut secara utuh (intact group).

Penelitian eksperimen ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan squat yaitu variabel perlakuan yang mempengaruhi variabel terikat. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai  yang merupakan akibat dari adanya pengaruh variabel bebas.

Untuk mengumpulkan data tentang hasil lompat heading peneliti menggunakan Teknik tes dan pengukuran. Sedangkan untuk memperoleh data yang valid peneliti melaukuan beberapa tindakan antara lain sebagai berikut. 1) Memberikan pretest teknik lompat heading pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian daya ledak otot tungkai pada saat melakukan teknik lompat heading diukur menggunakan centi meter. 2) Pemberian treatmen selama 1 bulan (1 minggu terdiri dari 3 kali pertemuan) treatmen diberikan kepada kelompok eksperimen (latihan squat). 3) Memberikan postest teknik lompat heading kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 4) Tes dalam penelitian ini adalah daya ledak otot tungkai melakukan teknik lompat heading, sedangkan alat ukur dalam penelitian ini adalah vertical jump untuk menghitung daya ledak otot tungkai. Untuk menguji hipotesis penelitian (eksperimen) digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut.

Selanjutnya, hipotesis penelitian diubah menjadi hipotesis sebagai berikut.

H0 : µ1 = µ2( latihan squattidak berpengaruh terhadap daya ledak otot tungkai)

H1 : µ1 #µ2( latihan squat berpengaruh terhadap daya ledak otot tungkai)

 

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil tes yang sudah dilaksanakan dijelaskan bahwa rata-rata skor pre-test siswa pada kelompok eksperimen adalah 53 dengan simpangan baku 2,2360 maksimun 57 minimal 50 sedangkan rata-rata post-test kelompok eksperimen adalah 71,8 simpangan baku 2,4553 maksimun 75 dan minimal 67.

 

 

Tabel 1. skor pre-test, post-test, GS dan GSNkelompok eksperimen

No Responden Kelompok eksperimen  
Pre-test Post-test GS GSn GSn²
1 51 71 20 0,408 0,167
2 56 74 18 0,409 0,167
3 52 67 15 0,313 0,098
4 57 75 18 0,419 0,175
5 53 70 17 0,362 0,131
6 52 71 19 0,396 0,157
7 50 69 19 0,380 0,144
8 50 70 20 0,400 0,160
9 53 75 22 0,468 0,219
10 55 75 20 0,444 0,198
11 51 71 20 0,408 0,167
12 55 74 19 0,422 0,178
13 54 73 19 0,413 0,171
14 55 72 17 0,378 0,143
15 51 70 19 0,388 0,150
Jumlah 795 1077 282 6,007 2,424
Rata-rata 53 71,8 18,8 0,400 0,162
Min 50 67 15 0,313 0,098
Max 57 75 22 0,468 0,219
Stand. Dev 2,236 2,455 1,656 0,036 0,162

 Tabel 2. Distribusi Frekuensi

No. Interval Kelas Nilai Tengah

(xi)

Frekuensi Absolut (fi)  

         Fi xi

1. 0,3125-0,3436 0,48 1 0,48
2. 0,3437-0,3748 0,53 1 0,53
3. 0,3749-0,4060 0,58 5 2,9
4 0,4070-0,4381 0,63 7 4,41
5 0,4382-0,4693 0,67 1 0,67
Jumlah   N=15 8,99

Tabel 3. Skor pretes, post-test, GS dan GSn kelompok kontrol

No Responden Kelompok Kontrol
Pre-test Post-test GS GSn GSn²
1 55 61 6 0,13 0,018
2 54 57 3 0,07 0,004
3 54 56 2 0,04 0,002
4 53 55 2 0,04 0,002
5 52 55 3 0,06 0,004
6 51 54 3 0,06 0,004
7 55 57 2 0,04 0,002
8 54 57 3 0,07 0,004
9 51 54 3 0,06 0,004
10 53 56 3 0,06 0,004
11 52 59 7 0,15 0,021
12 53 55 2 0,04 0,002
13 53 55 2 0,04 0,002
14 52 54 2 0,04 0,002
15 55 60 5 0,11 0,012
Jumlah 797 845 48 1,03 0,086
Rata-rata 53,13 56,33 3,2 0,07 0,0058
Min 51 54 2 0,04 0,002
Max 55 61 7 0,15 0,021
Stand. Dev 1,36 2,19 1,57 0,03 0,00576

 

Tabel 4. Distribusi Frekuensi

No. Interval Kelas Nilai Tengah (xi) Frekuensi Absolut (fi)  

Fi xi

1. 0,042553191-0,047375886 0,0686525 6 0,41191489
2. 0,047375887-0,052198582 0,0758865 0 0
3. 0,052198583-0,057021278 0,0831206 0 0
4 0,057021279-0,061843974 0,0903546 2 0,180709227
5 0,061843975-0,06666667 0,0975887 7 0,683120604
Jumlah   N=15 1,275744722

 

Dari perhitungan Mo, Md, Mean menunjukkan bahwa Mo<Md<M). Kurva juling positif  yang berarti GSn kelompok kontrol cenderung rendah.

Uji normalitas dilakukan terhadap data pada setiap variabel untuk mengetahui  apakah variabel-variabel terkait, sebaran datanya ternormalisasi atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan dan uji signifikan normalitas sebaran data dengan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)

 

Tabel 5. uji normalitas sebaran data

Tests of Normality

  Latihan

squat

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
  Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
Kel. Eksperimen

 

Kel. kontrol

1 .161 15 .200* .931 15 .281
2 .195 15 .129 .881 15 .049
a. Lilliefors Significance Correction          
*. This is a lower bound of the true significance.        

 

hasil uji normalitas dengan program SPSS 16.00 From Windows terbukti bahawa nilai siggnifikan hasil tes latihan squat > lebih besar dari taraf signifikan 5% (0,05). Kelopok eksperimen =0,161 dengan taraf signifikan = 0,200 seedangkan kelompok kontrol = 0,195 dengan taraf signifikan 0,129, sehingga H₀ diterima dan H₁ ditolak dengan nilai signifikan (2 tailed) > 0,05 atau 5%, jadi data yang diperoleh dalam penelitian ini berdistribusi normal.

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui kesamaan sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol harus mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga dapat dikatahui pengaruh setelah diberi perlakuan yang berbeda pada kedua kelompok tersebut. Kriteria pengujian yang diajukan  H0 di terima > 0.05 maka tes dinyatakan homogen

 

Tabel 6 Hasil Uji Homogenitas Varians dengan Taraf Signifikasi α=0,05

Test of Homogeneity of Variance

    Levene Statistic df1 df2 Sig.
Gain score Based on Mean .495 1 28 .487
Based on Median .380 1 28 .542
Based on Median and with adjusted df .380 1 27.673 .542
Based on trimmed mean .581 1 28 .452

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa Levene Statistik  pada Based on Mean  0,495 dengan taraf  signifikan 0,487 terbukti  > dari taraf signifikan 5 % (α=0,05). Dengan demikian H₀ diterima dan H₁ ditolak jadi varian latihan squat kedua kelompok homogen.

Analisis hipotesis digunakan untuk mengetahui pengaruh latihan squat terhadap daya ledak otot tungkai. Uji hipotesis diajukan dalam penelitian” ada pengaruh latihan squat terhadap daya ledak otot tungkai heading permainan sepakbola siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Borong”.

Krikteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut; apabila harga thitung > dari harga ttabel, maka H₁ diterima dan H₀ ditolak, dan apabila harga thitung< harga ttabel maka H₁ ditolak dan H₀ diterima. Uji hipotesis dilakukan melalui uji t (t test) diperoleh harga thitung  = 14,6934678 lebih besar dari t tabel dengan db = n1+ n2- 2 = 30 – 2 = 28 harga ttabel untuk db 28 dengan taraf signifikan 5% (α = 0,05) adalah 2,0484. Dengan demikian, harga thitung  lebih besar dari pada harga ttabel, sehingga H₀ ditolak dan H₁ diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan daya ledak otot tungkai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan rata-rata hitung diatas ditemukan bahwa rata-rata kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol (= 0,61289>= 0,085049648). Dengan demikian disimpulkan bahwa latihan squat sangat berpengaruh terhadap daya ledak otot tungkai lompat heading permainan sepakbola siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 4 borong.

 

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil tes yang sudah dilaksanakan dijelaskan bahwa rata-rata skor pre-test siswa pada kelompok eksperimen adalah 53 dengan simpangan baku 2,2360 maksimun 57 minimal 50 sedangkan rata-rata post-test kelompok eksperimen adalah 71,8 simpangan baku 2,4553 maksimun 75 dan minimal 67

Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai uji-t antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh nilai thitung = 14,6934678 dengan taraf signifikan 5% lebih kecil dari ttabel sebesar 2,0484. Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (thitung = 14,6934678 >ttabel =2,0484). Berdasarkan kriteria pengujian tersebut latihan squat mempengaruhi daya ledak otot tungkai.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari peneliti terdahulu salah satunya penelitian yang dilakukan oleh  Aras (2011) dalam penelitianya berjudul latihan sit up terhadap kekuatan heading dalam permainan sepak bola pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Banawa Tengah.

Merujuk pada hasil perhitungan dan analisis data penelitian terlihat bahwa ada pengaruh latihan squat terdahap daya ledak otot tungkai lompat heading permainan sepakbola siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Borong. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa latihan squat terhadap daya ledak otot tungkai terdapat pengaruh yang sangat signifikan.

 

SIMPULAN

Berdasarkan uji statistik diperoleh nilai uji-t antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh nilai thitung = 14,6934678 dengan taraf signifikan 5% lebih kecil dari ttabel sebesar 2,0484. Dengan demikian thitung lebih besar dari ttabel (thitung = 14,6934678 >ttabel =2,0484). Berdasarkan kriteria pengujian tersebut latihan squat mempengaruhi daya ledak otot tungkai.

Kesimpulan yang dapat diambil bahwa latihan squat berpengaruh sangat signifikan terhadap daya ledak otot tungkaipada siswa ektrakurikuler SMA Negeri 1 Boawae. Berdasarkan rata-rata hitung ditemukan bahwa kelompok eksperimen lebih besar dari pada kelompok kontrol 0,61289>0,085049648. Kesimpulannya bahwa latihan squat sangat berpengaruh terhadap daya ledak otot tungkai lompat heading permainan sepakbola siswa ekstrakurikuler SMA Negeri 4 Borong

 

SARAN

Berdasarkan data real dari hasil  penelitian dengan menggunakan variabel squat yang berpengaruh terhadap daya ledak otot tungkai lompat heading permainan sepakbola maka di sarankan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Untuk pelatih, pembina, serta guru olahraga bahwa untuk melatih squat dalam permainan bola kaki, salah satunya dapat dilakukan melalui latihan squat.
  2. Bagi para peneliti diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman atau acuan dalam melakukan penelitian berikut dengan menambah frekuensi dan intensitas latihan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Budhiarta, Made. 2010. Pengaruh Pelatihan Plyometrik Loncat Bangku Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Mahasiswa Jurusan Penjaskesres FOK Undhiksa. Jurnal.

Koyan I Wayan, 2012. Statistik pendidikan teknik analisis data kuantitatif. Universitas ganesha press

Mulyono, Boyke Rd. (2012). Jurnal Kepelatihan Olahraga. Bandung: Jurusan       Pendidikan Kepelatihan Olahraga, TPCK UPI.

Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Dirjen Olahraga.Jakarta.

Roji. 2004. Pendidikan JasmaniOlahraga dan Kesehatan.Eriangga. Jakarta

Sucipto, dkk. 2000. Olahraga Pilihan, Sepak Bola. DirjenDiknasmen.Jakarta

Salim Agus.2008“Buku Pintar Sepakbola”. Bandung: Nuansa.

 

 

 

 

Leave a Reply