PENGARUH LATIHAN SIRKUIT (CIRCUIT TRAINING) SMASH TERHADAP KETEPATAN BOLA TEKNIK DASAR SMASH VOLI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMK PGRI BAJAWA

Marlinda Naru Loa1, Yohanes Bayo Ola Tapo2, Ferdinandus Samri3

1Mahasiswa Program studi PJKR, 2,3,Dosen STKIP Citra Bakti

 Program Studi PJKR, STKIP Citra Bakti

1Marlindanaruloa@gmail.com

 

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh latihan sirkuit smash terhadap ketepatan bola teknik dasar smash voli siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yang tergabung dalam ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu siswa yang terlibat aktif dalam ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan rancangan desain penelitian “control group prestest-postest design’’menggunakan dua kelompok penelitian, yaitu: (1) kelompok eksperimen (X1) dengan perlakuan latihan sirkuit smash voli, dan (2) kelompok kontrol (X2) yang tidak diberikan perlakuan. Analisis data uji hipotesis adalah: (a) uji hipotesis 1, mengggunakan uji beda Paired Samples Test data pretest dan posttest kelompok eksperimen (X1) adalah (0,000) < (0,05) dan nilai sig. 2 tailed perhitungan uji-t dengan Regression Linear data pretest dan posttest adalah (0,13) < (0,05) dan nilai t hitung (2,879) > nilai t tabel (2,160), (b) uji hipotesis 2, menggunakan uji beda beda Independent Samples Test data postest kelompok eksperimen (X1) dan kelompok kontrol (X2) adalah (0,000) < (0,05) dan nilai t hitung (11,800) > nilai t tabel (2,160), temuan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan dan pengaruh yang signifikan sebelum dan  setelah diberikan perlakuan latihan sirkuit smash, sehingga dapat disimpulkan bahwa  latihan sirkuit (circuit training) smash yang dilakukan secara berulang-ulang dan kontinyu (16 kali latihan seperti pada penelitian ini) dapat meningkatkan ketepatan bola teknik dasar smash bola voli siswa ekstrakurikuler bola voli  SMK PGRI Bajawa.

Kata-kata Kunci: Latihan Sirkuit, Teknik Dasar Smash, Bola Voli.

Abstract

The study aims to reveal the effect of the circuit training smash towards the ball acuracy base technique volleyball extracurricular  students volleyball of  Bajawa SMK PGRI senior high school. The population in study is student that  active in volleyball extracuricular of Bajawa Smk pgri high school. The interpretation technique of the sample used purposive sampling. The control group pretest-postest design was used in this study. The sample of this study numbered in 30 students that consiting of two group. the analysis data hypotheses: a) hypotheses test 1, used difference test paired sample test data experiment pretest and postest is (0,000) < (0,05) and sig. value 2 tailed calculation test t  with regression linear data pretest and postest is (0,13) < (0,05) and value tcount  (2,879) > value t table (2,160), b) hypotheses test 2, used difference test independent sample test data experiment postest and control is (0,000) < (0,05) ang value tcount (11,800) > value ttable (2,160). in conclusion, the circuit training smash towards the ball acuracy base technique volleyball extracurricular  students volleyball of  Bajawa SMK PGRI senior high school.

Keywords: The Circuit Training, Smash Towards, And Volleyball.

PENDAHULUAN

Dewasa ini telah kita ketahui bahwa olahraga semakin lama semakin penting. Hampir semua negara menaruh harapan besar terhadap perkembangan olahraga di negaranya, karena olaharaa bukan hanya meningkatkan kesegaran jasmani dan prestasi suatu bangsa tetapi juga mengharumkan nama bangsa itu sendiri.

Sebagaimana perkembangan olahraga dalam negara kita boleh dikatakan sedikit demi sedikit mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Hal ini terbukti dengan adanya cabang olahraga yang telah meraih prestasi di tingkat nasional dan internasional, salah satu diantaranya adalah cabang olahraga bola voli.

Permainan bola voli merupakan cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang setiap regu, permainan ini akan berjalan dengan baik apabila setiap pemain minimal telah menguasai teknik dasar permainan bola voli. Teknik dasar permainan bola voli selalu berkembang sesuai pengetahuan, teknologi dan ilmu-ilmu yang lain. Adapun teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli menurut Yunus (1992:62) diantaranya adalah: (1) servis, (2) passing, (3) umpan, (4) blok, (5) smash. Dari sekian banyak teknik dasar yang ada, smash merupakan teknik yang selalu digunakan untuk menyerang dan menghasilkan angka serta meraih kemenangan.

Menurut Yunus (1992:108) smash merupakan pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan. Smash yang baik dan terarah suatu tim akan berkesempatan memperoleh angka yang lebih besar. Kesempatan sebagai smasher haruslah digunakan sebaik-baiknya untuk melakukan serangan karena bola voli yang akan dipukul sepenuhnya di bawah oleh smasher itu sendiri, kemana saja bola diarahkan dan seberapa keras pukulannya yang diinginkan tergantung pada smasher (Yunus, 1992:68).

Salah satu faktor yang mempengaruhi untuk dapat melakukan smash yang baik adalah faktor kondisi fisik. Kondisi fisik dalam i bola voli adalah panjang lengan dan daya ledak (power). Menurut Ahmadi (2007:65) komponen kondisi fisik terbagi menjadi: 1) kekuatan, 2) daya tahan, 3) daya ledak, 4) kecepatan, 5) daya lentur, 6) kelincahan, 7) koordinasi, 8) keseimbangan, 9) ketepatan, 10) reaksi.

Aktivitas jasmani olahraga dan kesehatan yang dilakukan dapat dilaksanakan di dalam dan diluar jam pelajaran yang ada pada kurikulum. Di dalam jam pelajaran kurikulum aktivitas jasmani untuk pembinaan olahraga yang dilakukan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, sedangkan kegiatan di luar jam pelajaran di sebut ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler bertujuan untuk menyalurkan bakat dan minat yang di miliki oleh seluruh siswa-siswa dengan maksud menjaring siswa-siswa yang kompeten sejak dini, sehingga  keterampilannya dapat dikembangkan di lingkungan masyarakat.

 

KAJIAN LITERATUR

Latihan sirkuit merupakan kombinasi  dari semua komponen meliputi: power, daya tahan, kecepatan, fleksibilitas, dan komponen lainnya. bentuk-bentuk latihannya biasanya disusun dalam lingkaran dan terdiri dari beberapa pos dan item latihannya pun disesuaikan dengan kebutuhan yang cocok dengan cabang olahraganya.

Latihan sirkuit didasarkan pada asumsi bahwa seorang atlit akan dapat mengembangkan fitness dengan jalan: 1) melakukan sebanyak mungkin bentuk latihan dalam jangka waktu tertentu, 2) melakukan suatu jumlah bentuk latihan dalam waktu sesingkat-singkatnya.

Menurut Harsono (2001:26) latihan sirkuit yang dilakukan agar hasil yang maksimal terutama untuk meningkatkan derajat jasmani maupun meningkatkan prestasi olahraga, hendaknya dilakukan dengan memperhatikan beberapa variabel latihan seperti berikut ini: 1) volume latihan, 2) intensitas latihan, 3) frekuensi latihan, 4) overload system.

Menurut Wayne (Wio Bei, 2017:205) circuit training adalah model latihan yang melibatkan serangkaian latihan yang berbeda yang dilakukan secara berurutan dan terus-menerus selama satu putaran/sirkuit. Model circuit training harus disesuaikan dengan karakter cabang olahraga yang ditekuni atlet. Oleh karena itu penyusunan dan merencanakan proses latihan harus memperhatikan komponen-komponen latihan.

Keuntungan berlatih dengan circuit trainning di antaranya: (1) Meningkatkan berbagai komponen kondisi fisik secara serempak dalam waktu yang relatif singkat. (2) Setiap atlet dapat berlatih sesuai dengan kemajuannya masing-masing. (3) Setiap atlet dapat mengobservasi dan menilai kemajuannya sendiri. (4) Hemat waktu dan dapat dilakukan oleh banyak orang sekaligus.

Akan tetapi, kelemahannya adalah beban latihan tidak bisa diatur secara optimal sesuai dengan beban pada latihan khusus. Dalam melakukan latihan sirkuit biasanya digunakan bebaerapa pos sesuai dengan kebutuhan misalnya latihan sirkuit dengan pos 1. Kemudian dapat ditentukan variasi latihan, misalnya dalam setiap pos latihan harus dilakukan sekian repetisi (pengulangan), atau melakukan repetisi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang ditentukan misalnya 30 detik. Setelah selesai berpindah ke pos lain dan diilakukan dengan cepat. Setiap pelatih dapat membuat kreasi sendiri mengenai jumlah pos yang akan digunakan dan bentuk latihan apa yang dilakukan di masing-masing pos.

Ekstrakurikuler menurut KBBI (2002:291) yaitu kegiatan yang berada diluar program yang tertulis di dalam kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. Kegiatan ekstrakurikuler ini dilaksanakan diluar jam pelajaran wajib kegiatan memberikan keluasan kepada siswa untuk menentukan bakat dan minat mereka.

Menurut Junaidi (2003:62-64), didalam pembinaan olahraga melalui sekolah ada dua macam yaitu kegiatan intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler. Berdasarkan penjelasan tentang ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar jam pelajaran yang dilakukan baik disekolah maupun diluar sekolah yang bertujuan untuk memperdalam dan memperkaya pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara berbagai pelajaran, serta menyalurkan bakat dan minat.

Ekstrakurikuler adalah kegiatan diluar kurikuum yang dapat menambah pengetahuan keterampilan siswa. Pada dasarnya adalah aktivitas penunjang dan sarana untuk mengembangkan bakat dan minat siswa (Wio Bei, 2017:204). Program ekstrakurikuler pada hakekatnya merupakan upaya untuk mempersiapkan siswa untuk memiliki kemampuan intelektual, emosional, spiritual dan kompetensi sosial.

 

METODE PENELITIAN

Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu; 1) untuk mengetahui adakah pengaruh latihan sirkuit (circuit training) smash terhadap ketepatan bola teknik dasar smash voli siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa, 2) Untuk  mengetahui seberapa besar pengaruh latihan sirkuit (circuit training) smash terhadap ketepatan bola teknik dasar smash voli siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa. Maka metode dalam penelitian ini menggunakan metode atau pendekatan eksperimental dengan rancangan desain penelitian ‘’control group pretest-postest design’’.

O1                          X1                           O2

……………………………………………………………..

O3                          X2                           O4

Sumber:Arikunto, 2010

 

Dianalisis gain score yang telah dinormalisasi, yaitu skor postest dikurangi skor pretest. Jika ada peningkatan skor, berarti treatment tersebut berpengaruh terhadap peningkatan skor variabel terikat. Uji persyaratan anlisisnya, hanya menguji normalitas sebaran data.

populasi adalah keseluruhan objek yang digunakan sebagai penelitian yang mempunyai satu atau beberapa ciri yang sama. sedangkan populasi dalam penelitian ini adalah siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa yang berjumlah 60 orang, namun sampel yang digunakan adalah 30 orang. Untuk  menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah dengan cara pengacakkan, yaitu dengan menggunakan teknik undian bagi yang mendapatkan nomor ganjil menjadi kelompok eksperimen dan yang mendapatkan nomor genap menjadi kelompok kontrol. penelitian eksperimen ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah latihan circuit yaitu kekmampuan untuk melakukan suatu aktivitas berulang yang sama serta berkesinambungan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil ketepatan bola teknik dasar smash yaitu perubahan yang terjadi melalui latihan yang dilakaukan dengan sengaja dan disadari bukan karena kebetulan. hasil ketepatan bola yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil tingkat ketepatan bola yang diperoleh siswa setelah melakukan latihan, melalui latihan sirkuit. untuk melakukan data pengaruh latihan sirkuit (Circuit Training) smash terhadap ketepatan bola menggunakan tes keetapatn bola teknik dasar smash. Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, menganalisis dan menyajikan data-data secara sistematis serta objektif dengan tujuan untuk memecahkan suatu persoalan atau untuk menguji suatu hipotesis. Metode instrumen penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sedangkan tes adalah sustu prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan yang diinginkan dengan cara yang relatif dan tepat. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, maka perlu dilakukan uji prasayarat. Pengujian hasil pengukuran yang bertujuan untuk membantu analisisagar menjadi lebih baik. Untuk itu dalam penelitian ini akan diuji normalitas sebaran dan uji hipotesis.

Menurut Suharsini Arikunto (2002: 136) instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaanya lebih mudah dan baik. Data dalam penelitian ini adalah ketepatan bola teknik dasar smash, sehingga instrument penelitian yang digunakan untuk pengukuran awal (pretest) maupun pengukuran akhir (posttest) menggunakan tes dan pengukuran ketepatan bola teknik dasar smash yang dimodifikasi dari tes keterampilan bermain bola voli yang disusun oleh Sekolah Tinggi Olahraga Bandung Tahun 1970 pada poin tes  serangan smash.

  • Petunjuk pelaksanaan tes ketepatan bola teknik dasar Smash yaitu: menentukan kelompok eksperimen, siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol melakukan pemanasan dengan limit waktu 15 menit yang terdiri dari pemanasan statis dengan hitungan 1 x 8 secara strukutur (dari kepala sampai kaki) kemudian dilanjutkan dengan pemanasan dinamis yaitu dengan hitungan 2 x 8 secara berurutan (dari kepala sampai kaki), siswa dipanggil satu persatu, siswa melakukan latihan, masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk melakukan teknik dasar smash sebanyak 5 kali dan hasil yang diperoleh akan dipakai sebagai hasil tes, dilanjutkan dengan game selama 15 menit, pendinginan.
  • Alat dan perlengkapan yang digunakan dalam peneltian ini terdiri atas alat perlengkapan tes dan perlengkapan latihan. Alat dan perlengkapan tes terdiri dari: 1) daftar nama siswa, 2) peluit, 3) lapangan bola voli. perlengkapan latihan terdiri dari: 1) daftar nama siswa dari dua kelompok penelitian, 2) program latihan, 3) peluit, 4) alat tulis menulis, 5) lapangan bola voli.

Untuk memperoleh data yang objektif dan akurat maka diperlukan instrumen yang dapat dipertanggungjawabkan dengan tes yang baik. Adapun instrumen yang dapat dipertanggungjawabkan dengan tes yang baik. Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Sedangkan tes adalah sebuah prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan yang diinginkan dengan cara yang relatif cepat.

Pengujian normalitas sebaran data menggunakan Shapiro Wilk Tes dengan bantuan IBM-SPSS Statistic versi 22. dengan syarat uji normalitas adalah: jika nilai signifikan (p > 0,05) maka sebaran data berdistribusi normal, dan jika nilai signifikan (p < 0,05) maka sebaran data tidak berdistribusi normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Penelitian dilakukan pada siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa, tempat pelaksanaan penelitian adalah di lapangan bola voli SMK PGRI Bajawa. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai dengan 25 Mey 2018, dengan sampel penelitian sebanyak 30 orang.

 

 

               Deskripsi Data Hasil Prestest dan Postest Ketepatan Bola Teknik Dasar

Smash Siswa Ekstrakurikuler Bola Voli SMK PGRI Bajawa

Kel. Perlakuan Test N Σ Mean SD
Kel. Eksperimen (X1) Pretest 15 174 11,60 1,549
Postest 15 257 17,13 1.685
Selisih peningkatan

Mean &SD Pretest dan postest

5,53 1,36
Kel. Kontrol (X2)

 

 

Pretest 15 164 10,93 1,223
Postest 15 160 10,67 1,291
Selisih peningkatan

Mean &SD Pretest dan postest

0,27 0.068

 

deskripsi data hasil penelitian ketepatan bola teknik dasar smash antara tes awal dan tes akhir dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Hasil pengukuran untuk kelompok eksperimen pada tes awal (pretest) adalah (11,60), sedangkan hasil pengukuran kelompok eksperimen setelah diberikan perlakuan dengan latihan sirkuit (circuit training) adalah (17,13). Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan untuk kelompok eksperimen, sehingga selisih peningkatan ketepatan bola teknik dasar smash meningkat sebesar (5,53).
  2. Hasil pengukuran untuk kelompok kontrol atau yang tidak diberikan perlakuan pada tes awal (pretest) adalah (10,93) sedangkan tes akhir akhir (postest) adalah 10,67. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok kontrol mengalami peningkatan dengan selisih peningkatan adalah (0,27).

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui bahwa data-data variabel penelitian mempunyai sebaran data yang berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas dalam penellitian ini menggunkan perhitungan shapiri-wilk menggunakan bantuan aplikasi IBM-SPSS Statistic versi 22, dengan syarat uji normalitas adalah sebagai berikut:

  • Jika nilai signifikan dibawah 0,05, berarti data yang diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
  • Jika nilai signifikan diatas 0,05, berarti data yang diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut normal.

Adapun hasil analisis uji normalitas

data penelitian kelompok eksperimen (X1)  dapat disajika pada tabel berikut ini.

Berdasarkan perhitungan uji normalitas data dengan menggunakan rumus shapiro-wilk, dapat dilihat bahwa nila signifikan prestest dan postest untuk kelompok eksperimen (X1) yang mendapat perlakuan latihan sirkuit smash = (0,212) dan (0,069) > (0.05), sehingga sebaran data pretest dan postest kelompok eksperimen (X1) berdistibusi Normal.

Berdasarkan hasil analisis data pengujian hippotesis 1, diketahui nilai sig. 2 tailed perhitungan uji beda Paired Samples Test data pretest dan posttest kelompok eksperimen (X1) adalah (0,000) < (0,05) dan nilai sig. 2 tailed perhitungan uji-t dengan Regression Linear data pretest dan posttest adalah (0,13) < (0,05) dan nilai t hitung (2,879) > nilai t tabel (2,160) dengan df adalah (n-2: 13), sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara data pretest dan posttest, serta terdapat pengaruh yang signifikan sebelum dan sesudah latihan, jadi dapat disimpulkan bahwa bentuk latihan sirkuit (circuit training) smash berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan bola teknik dasar smash bola voli siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa.

 

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian diperoleh peningkatan yang signifikan terhadap kedua kelompok yang diteliti yakni kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang masing-masing berjumlah 15 orang. pemberian perlakuan kepada kelompok eksperimen selama 16 kali peretemuan dengan frekuansi latihan 4 kali seminggu memberikan pengaruh terhadap peningkatan ketepatan bola teknik dasar smash dari latihan sirkuit smash siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa.

Merujuk pada deskripsi data bahwa rata-rata tingkat ketepatan bola teknik dasar smash pada kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan adalah 11,60, nilai tingkat ketepatan bola treknik dasar smash tertinggi adalah 14 dan terendah adalah 9  Sedangkan rata-rata tingkat ketepatan bola teknik dasar smash pada kelompok kontrol adalah 10,93  dengan nilai maksimalnya 12 dan terendahnya adalah 9. Berdasarkan analisis data di atas bahwa pada kelompok yang diberi perlakuan latihan sirkuit (circuit training) smash berpengaruh terhadap ketepatan bola teknik dasar smash voli siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa.

Selain itu uji data yang diperoleh dari uji statistik menunjukan bahwa nilai (0,000) < (0,05) dan nilai t hitung (11,800) > nilai t tabel (2,160) dengan df adalah (n-2: 13), Karena t tabel lebih kecil dari t hitung, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya bahwa latihan sirkuit (circuit training) smash berpengaruh terhadap ketepatan bola teknik dasar smash voli siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa.

 

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui perlakuan dalam bentuk latihan sirkuit (circuit training) smash berpengaruh terhadap peningkatan ketepatan bola teknik dasar smash, jadi latihan sirkuit smash voli yang dilakukan secara berulang-ulang dan kontinyu (16 kali latihan seperti pada penelitian ini) dapat meningkatkan ketepatan bola teknik dasar smash dalam permainan bola voli siswa ekstrakurikuler bola voli SMK PGRI Bajawa.

 

Saran

Agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan pada arah yang positif serta untuk meningkatkan kedisiplinan atlet atau pemula, khususnya untuk meningkatkan ketepatan bola teknik dasar smash, maka saran yang dapat dikemukakan sebagai berikut:

  • Karena penerapan latihan (circuit training) mempunyai pengaruh yang bermanfaat terhadap ketepatan bola teknik dasar smash, maka disarankan kepada guru penjas atau Pelatih bola voli memberikan latihan tersebut dalam program latihannya.
  • Diharapkan sampel atau populasi dalam jumlah yang besar dan dapat divariasi dengan penelitian serupa.
  • Untuk memperoleh bukti-bukti lebih lanjut tentang pengaruh latihan tersebut, diharapkan penelitian dengan sampel lain, kriteria yang bervariasi, atau variabel terikat yang berbeda.
  • Kiranya para pemerhati/peneliti/dosen mata kuliah penjaskes di Kabupaten Ngada menyebarluaskan hasil penelitian ini dalam bola voli kepada guru-guru penjaskes minimal sebagai ajar dan referensi.

 

DAFTAR PUSTAKA

 Irsyada, (1999). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik. Jakarta.

Koesyanto, (2003). Belajar Bermain Voli. Semarang : Pasurney Paulus

Muhajir, (2006). Pendidikan Jasmani Teori dan Praktik. Jakarta:  PT. Raja Grafindo.

Sajoto, (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta: P2LPTK

Sajoto, (1995). Pengembangan Dan Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang : Dahanar Prize

Suharsini, (1998). ProsedurPenelitian, Jakarta: PT. Gramedia

————-, (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan dan praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sukadiyanto, (2002). Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung : CV. Lubuk Agung.

—————-, (2005). Pengantar Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. Yogyakarta : Fak Universitas Negeri Yogyakarta

—————-, (2011). Pengantar Teori Dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV Lubuk Agung

Suharno, (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta : Ikip Yogyakarta.

Wio Bei, Wiljiwianus Primus. 2017. Pengaruh Latihan Zig-Zag, Lari Bolak Balik, Push Up Dengan Pola Circuit Training Terhadap Kesegaran Jasmani Siswa Ekstrakurikuler Sepak Bola SMAN N 1 Soa Tahun Ajaran 2015/2016. Jurnal Pembelajaran Olahraga.  Pendidikan Citra Bakti Volume 3  November 2017. Universitas Nusantara PGRI Kediri

 

 

Leave a Reply