MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE DEEP LEARNER EXPERIENCE DALAM MEMBANGUN KOLABORASI MAHASISWA DENGAN HAMBATAN PERILAKU EMOSIONAL
DOI:
https://doi.org/10.38048/jipcb.v11i1.2820Keywords:
active deep learner experience, hambatan perilaku emosional, kolaborasiAbstract
Tujuan penelitian ini mengungkapkan keefektifan model pembelajaran Active Deep Learner Experience (ADLX) dalam mengembangkan kemampuan kolaborasi mahasiswa dengan hambatan perilaku sosial era merdeka belajar. Penelitian ini adalah jenis penelitian R & D mengikuti prosedur Borg and Gall dengan subjek penelitian mahasiswa PGSD mahasiwa yang sebagian mengalami hambatan perilaku dan emosi. Data yang dikumpulkan berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data analisis kebutuhan diperoleh dari data angket, wawancara, dan observasi. Data kelayakan model diperoleh melalui angket expert judgment bidang model pembelajaran, sedangkan data keefektifan model pembelajaran dikumpulkan dengan angket dan lembar observasi. Data dianalisis secara deskriptif dan statistik inferensial. Hasil penelitian adalah sebagai berikut: (1) Model pembelajaran yang dikembangkan layak digunakan berdasarkan validasi yang dilakukan oleh ahli model pembelajaran dan ahli assesmen. Kualitas kelayakan model berkategori sangat layak. (2) Model pembelajaran yang dikembangkan tersebut efektif dalam meningkatkan perilaku sosial, dengan tingkat keterlaksanaan model berada pada kategori tinggi. Uji hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada pencapaian perilaku sosial yang belajar dengan model pembelajaran ADLX dan mahasiswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional.
References
Anisah, A. S. (2015). Gangguan prilaku pada anak dan implikasinya terhadap perkembangan anak usia sekolah dasar. JPsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 1(2), 5-20
Arianti A. Peranan Dosen Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa. Didakt J Kependidikan 2019;12:117–34. https://doi.org/10.30863/didaktika.v12i2.181
Bahgat M, Elsafty A, Shaarawy A, Said T. FIRST Framework Design and Facilitate Active Deep Learner eXperience. J Educ Train Stud 2018;6:123. https://doi.org/10.11114/jets.v6i8.3337.
Beswick, K., & Fraser, S. (2019). Developing mathematics teachers’ 21st century competence for teaching in STEM contexts. ZDM - Mathematics Education, 51(6), 955–965. https://doi.org/10.1007/s11858-019-01084-2
Booth, T., & Ainscow, M. (2002). Index for Inclusion: Developing Learning and participation in schools. CSIE Published.
Chatib, M. (2009). Sekolahnya manusia: sekolah berbasis multiple intelligences di Indonesia. Kaifa.
Hornby, G. (2014). Inclusive Special Education: Evidence-Based Practices for Children with Special Needs and Disabilities. Springer.
Hwang, G.-J., Lai, C.-L., & Wang, S.-Y. (2015). Seamless flipped learning: a mobile technology-enhanced flipped classroom with effective learning strategies. In Journal of Computers in Education (Vol. 2, Issue 4, pp. 449– 473). https://doi.org/10.1007/s40692-015-0043-0
Imran, Y. (2018). Penyandang Disabilitas di Perdosenan Tinggi. Prosiding Konferensi Nasional Ke-8 Asosiasi Program Pascasarjana Perdosenan Tinggi Muhammadiyah (APPPTM).
Izzati, R. S., & Sujarwato. (2015). Implementasi Kurikulum 2013 Bagi Mahasiswa Berkebutuhan Khusus Disekolah Dasar Inklusif. Jurnal Pendidikan Khusus, 7(4), 1–8.
Khoiruddin, M. A. (2018). Perkembangan Anak Ditinjau dari Kemampuan Sosial Emosional. Jurnal Pemikiran Keislaman. https://doi.org/10.33367/tribakti.v29i2.624
Novianto, A., & Mustadi, A. (2015). Analisis Buku Teks Muatan Tematik Integratif, Scientific Approach, dan Authentic Assessment Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan, 45(1), 1–15.
Rahayu, R., Iskandar, S., & Abidin, Y. (2022). Inovasi Pembelajaran Abad 21 dan Penerapannya di Indonesia. Jurnal Basicedu. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i2.2082
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2009, Tentang Pendidikan Inklusif bagi Mahasiswa Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa, (2009).
Li, Q., Lemieux, C., Vandermeiden, E., & Nathoo, S. (2013). Are you ready to teach secondary mathematics in the 21st century? A study of preservice teachers’ digital game design experience. Journal of Research on Technology in Education, 45(4), 309–337. https://doi.org/10.1080/15391523.2013.10782608
Mambela, S. (2016). Mainstreaming sebagai Alternatif Penanganan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus di Indonesia. Sosiohumanika, 3(2), 295–304.http://mindamas-journals.com/index.php/sosiohumanika/article/view/418
Minsih. (2020). Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar. Surakart: MUP Press UMS.
National Research Council. (2011). Successful K-12 STEM education: Identifying effective approaches in science, technology, engineering, and mathematics. National Academies Press.
Nugrahaningtyas, M. S. (2021). Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Pantun melalui Media Power Point Bernarasi pada Mahasiswa Kelas V Semester 1 SDN Cangkol 2 Tahun Pelajaran 2020/2021. Educatif : Journal of Education Research, 3(2), 1–14.
Sudarsana, I. K. (2018). Optimalisasi Penggunaan Teknologi Dalam Implementasi Kurikulum Di Sekolah (Persepektif Teori Konstruktivisme). Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan, 1(1), 8–15.
Ardi, R. (2022). Pembangunan Sistem Layanan Statistik Online Menggunakan Metode Waterfall pada Pelayanan Statistik Terpadu. JUSTIN (Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi), 10(2), 369-374. http://dx.doi.org/10.26418/justin.v10i4.47828
Torlakson, T. (2014). Innovate: A Blueprint for Science. Technology, Engineering, and Mathematics. California Department of Education.
Winarsih, S., Jamal’s, H., Asiah, A., Idris, F. H., Adnan, E., Prasojo, B., Tan, I., Masyhuri, A. A., Syafrizal, Madjid, S., Hasnul, N., Riyanto, A., Bunawan, L., Rukiyah, C., & Sembda, I. K. (2013). Anak Berkebutuhan Khusus Bagi Pendamping. In Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia.
Yuniati, Y. (2011). Pengembangan Perangkat Lunak Pembelajaran Bahasa Isyarat Bagi Penderita Tunarungu Wicara. Jurnal Generik, 6(1), 29–32.